Source: Pinterest |
Pernah nggak sih, sudah begitu percaya diri
mampu menaklukkan tantangan, lalu ada yang bilang ‘udahlah, kamu nggak bakal bisa’, dan
seketika merasa insecure.
Duh. Apalagi kalo yang bilang begitu dari
orang-orang terdekat :(
Entah darimana kebiasaan ini berasal, tapi
rasanya sebagian dari kita pasti pernah ditanya ‘bisa, nggak?’ tiap kali
melakukan sesuatu. Mungkin tidak bertendensi apa-apa, tapi rasanya seolah selalu
diajak untuk meragukan diri sendiri, untuk hal terkecil sekalipun.
Aku pernah baca postingan salah satu
foodvlogger terkenal. Doi sedang mengadakan pertanyaan terbuka di instagramnya,
dan ada salah satu follower yang ingin tahu tantangan terbesar sang tokoh
selama merintis karir.
Doi jawab, ketika orang-orang terdekat nggak
ada yang mendukung, dan aku harus mengandalkan diriku sendiri.
Tantangan banget. Harus mengandalkan diri
sendiri, sementara lingkungan seolah percaya kalau kita nggak bakal bisa
mencapai goal. Padahal keyakinan itu seharusnya berangkat dari dukungan komunitas
yang paling dekat dengan kita. Apapun bentuk dukungannya.
Keluarga. Sahabat. Atau pasangan, bagi yang
punya hahaha. *mengasihanidirisendiri
Aku pernah ada di posisi itu, saat sedang berkutat dengan skripsi. Melihat teman-teman lain
sudah sidang itu bikin hati nyes.
Berlanjut dengan menanyakan kemampuan diri sampe pusing tujuh keliling.
Kemudian ditambah dengan stigma dospemku adalah
dosen ter-killer. Konon katanya, mahasiswa bimbingan beliau jarang
sekali mudah untuk lolos tepat waktu. Omongan sana-sini, lalu pertanyaan
kaprodi saat pengajuan nama-nama calon dospem sebelumnya. “Kamu bisa nggak?”
Aaaarrrgh.
Saat itu aku bahkan membayangkan akan wisuda
tahun depan.
Ah iya, kampusku swasta, dan wisudanya setahun
sekali :D
Lemah sekali kau, nak. Hanya persoalan skripsi
saja.
HANYA SKRIPSI.
HA..NYA..SKRIP..
*plakkk
Dan kemudian entah dapat ilham dari
mana--mungkin dari drakor yang kutonton haha--, semua faktor diatas justru jadi trigger.
Pembanding. Lecutan. Pertanyaan kaprodiku bahkan kurekam baik-baik, untuk
dibuktikan kalau itu salah.
Trust me, my self, and go ahead. You’ll make
it.
Momen itu seringkali kuulang-ulang untuk
menyemangati diri sendiri saat sedang down. Kamu sudah pernah melewati
rintangan yang bahkan pernah dibayangkan akan gagal, sekarang tantangannya
lebih mudah, inshaallah kamu bisa!
“Jika seseorang mengatakan bahwa sesuatu tidak
mungkin untuk dilakukan, itu adalah cerminan dari batasan yang mereka miliki.
Bukan batasanmu.” (Rintisan.id)
Komentar
Posting Komentar
Komentar anda akan ditampilkan setelah ditinjau