Beberapa hari lalu, dadakan, aku ditarik pergi ke salah satu tempat, menemui sahabat saat di pondok dulu. She's an author now. Kalian pasti tahu buku Gerimis Jatuh? Yah, dia pengarang buku itu.
Awalnya aku sedikit enggan, tapi menilik sudah beberapa tahun kami tidak bersua, hatiku berkata aku harus ikut. And what next happen is unpredictable!
Aku bertemu dengan orang-orang hebat, beraura positif, bahagia, dan ceria. Orang-orang yang jarang aku temukan sebelumnya. Happiness is bright out of their faces. Dan aku sadari, orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang bahagia dengan hidup mereka, bersyukur dengan apa adanya hidup yang mereka miliki. I always look smiles in their lips.
Aku..bersyukur.
Yah, i'm. I thank God so much for sending those people on my face, that time, and that place.
And one of them, told us a story. Kisah, yang benar-benar membuatku terkesima. Di usia semuda itu, ia berani mengambil tanggung jawab besar, yang mungkin jika aku berada di posisinya, aku tak akan ringan tangan menerimanya. Ia mulia dengan akhlaknya.
Bahkan saat akan beranjak pergi mengantarkan kami ke tempat berikutnya, kulihat ia memberi selembar uang seratus ribuan pada penjaga parkir. See, zaman sekarang jarang ada orang yang semurah-hati itu. Dan sekarang, aku berpikir, jika seorang dari mereka memiliki akhlak mulia seperti dia, maka beberapa atau bahkan semua orang dari mereka akan bersikap seperti itu pula.
Satu lagi yang belum kuceritakan.
Tempat yang kudatangi, adalah kafe khusus, yang membina para penyandang difabilitas. Sedikit yang kutahu, mayoritas pegawai kafe adalah orang-orang difabel. Mereka berbicara menggunakan bahasa isyarat, dan para pengunjungnya pun diberikan panduan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan mereka. Masyaallah walhamdulillah..
Aku mengapresiasi inovasi dan amal baik yang ditanamkan pendiri kafe ini, uni Disya. Profilnya sudah dimuat dan diwawancara berbagai media. Karakternya ceria, bersemangat dan sangat down to earth, yang menurutku adalah pengaruh dari menjejaknya ia ke beberapa negara. Sarjana dan pendidikan pasca nya dihabiskan di Jepang dan Australia, serta sempat bekerja di Singapura selama beberapa waktu. That's amazing, right? And you know what, so do the brothers. Mereka keluarga yang luar biasa menurutku.
Aku hanya speechless, dan terkesima melihat keriuhan dan kekeluargaan mereka. I feel very very thankfull for this occasion given to me. And i want to share you.
Walhamdulillah bini'matihi tatimmus sholihat..
Semoga bermanfaat!
Fingertalk Pamulang: Jl. Pinang no. 37 Pamulang Timur Tangerang Selatan
Fingertalk Pamulang: Jl. Pinang no. 37 Pamulang Timur Tangerang Selatan
Komentar
Posting Komentar
Komentar anda akan ditampilkan setelah ditinjau